Rabu, 08 Februari 2023

Jurusan di SMA dihapus, tapi Tetap masih ada Jurusan di Perguruan Tinggi

Dalam pertemuan Komite Sekolah, ada orangtua yang bertanya, "Di SMA penjurusan di hapus , padahal di Perguruan Tinggi atau Universitas masih  tetap ada penjurusan." - tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Jurusan di Perguruan Tinggi (PT) adalah sesuatu yang mutlak. Karena mahasiswa dipersiapkan untuk menguasai satu disiplin ilmu yang nanti dibutuhkan olehnya ketika dia bekerja (berkarir) di masyarakat selesai kuliah. Jadi justru siswa SMA perlu menyesuaikan pemilihan pelajaran yang menjadi minatnya, yang nanti sesuai dengan jurusan yang akan dipilihnya nanti di Perguruan Tinggi.

Pertanyaan sekarang, mengapa justru pemerintah menghapus penjurusan di tingkat SMA? Alasannya adalah untuk meringankan beban belajar siswa. Karena dengan sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa para siswa dipaksa belajar semua mata pelajaran yang ada di jurusan tersebut. Padahal mungkin di mata pelajaran itu ada pelajaran yang tidak dibutuhkan nanti pada pilihan jurusan di PT.

Misalnya, ada siswa yang ingin menjadi dokter  Tentu, nanti di PT ia akan memilih Fakultas Kedokteran.  Dulu dalam sistem penjurusan. Ia wajib memilih Jurusan IPA, Di dalam paket IPA dia harus belajar Fisika, Bilogi, Kimia. Padahal Fisika dia tidak butuhkan untuk Jurusan Kedokteran di PT. Maka sekarang,  siswa dalam sistem peminatan, dibebaskan untuk memilih pelajaran apa saja yang perlu dipelajarinya di SMA kelas 11 dan 12. Tentu pelajaran yang sesuai minatnya dan selaras dengan jurusan yang mau dipilihnya nanti di Perguruan tinggi. Artinya, karena siswa itu mau menjadi dokter, maka dia memilih pelajaran: bilogi dan kimia. Fisika tidak perlu dipelajarinya.

Sebaliknya, ada siswa yang mau menjadi arsitek, dan nanti ingin kuliah di Fakultas Teknik, jurusan Arsitek. Maka siswa tersebut di kelas 11 dan 12 memilih pelajaran fisika saja sebagai pelajaran minatnya. Ia tidak perlu mempelajari biologi dan kimia. Itu artinya, penghapusan penjurusan di SMA, membebaskan siswa untuk wajib mempelajari yang ada di paket jurusan tertentu; dan siswa dibebaskan untuk memilih pelajaran yang sesuai minatnya saja. Siswa lebih merdeka menentukan pelajaran yang dibutuhkannya untuk membangun karirnya di masa depan.

Konsekuensi dari sistem peminatan ini adalah seorang siswa kelas 10 sudah harus tahu, jurusan apa nantinya yang akan dipilihnya di Perguruan Tinggi. Karena dia memilih pelajaran peminatannya yang sesuai dengan jurusan yang akan dipilihnya nanti di Peerguruan Tinggi. Lebih mendalam lagi, siswa memilih jurusan di Perguruan Tinggi karena dia ingin mempersiapkan dirinya untuk ahli di bidang apa, yang menjadi karirnya nanti selesai kuliah.

Maka, agar siswa dapat menentukan pelajaran peminatannya, sebaiknya di kelas 9 atau kelas 10 siswa perlu dibantu menemukan potensi bakat bawaannya. Apa sebenarnya kekuatan yang ada di dalam dirinya. Sehingga dia sudah bisa menentukan mau bekerja di bidang apa nanti yang sesuai dengan bakat bawaannya. Jadi dia sudah bisa tahu dengan pasti fakultas apa nanti yang akan dipilihnya di Perguruan Tinggi. Hanya kalau siswa sudah tahu cita-citanya, dia sungguh bebas untuk memilih pelajaran peminatannya di kelas 11 dan 12

Orang tua dan Guru BK perlu membantu siswa untuk menggali dan menemukan bakat bawaan anak/siswanya sejak kelas 9 dan terutama di kelas 10 (kelas 1 SMA). Bila orangtua dan guru BK membutuhkan bantuan profesional, untuk mengetahui bakat bawaan anak/siswa, saat ini sudah tersedia Innate Talent Inventory secara online, yang dapat memotret bakat bawaan anak/siswa dengan minimal usia 12 tahun. Mengapa minimal usia 12 tahun? Karena pada usia itu, perkembangan cognitif seseorang sudah berkembang secara sempurna. Bila siswa mengisi Innate Talent Inventory (iTi) ini apa adanya dirinya, maka tingkat akurasinya di atas 85%.  Baca: Test Talenta Bawaan (TTB).

Test iTi (TTB) ini bukan test kemampuan siswa, tapi inventory kepribadian. Jadi pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalamnya menyangkut kecenderungan bawaan seseorang. Dalam mengisinya, anak tidak perlu banyak berpikir atau menganalisa; dia cukup memilih mana dari pilihan di kuesioner itu yang kalau dia melakukannya dia merasa lebih nyaman, lebih spontan dan lebih puas. iTi ini bisa diselesaikan dalam waktu 60-90 menit. Setelah test, siswa mendapatkan hasil iTi-nya 15-17 halaman dimana diuraikan kecenderungan-kecenderungan bawaannya, kekuatan, kelemahan, perilaku-perilaku khusus, yang merupakan kecenderungan bawaan. Sekaligus rekomendasi pekerjaan (karir) yang sesuai dengan bakatnya dan rekomendasi jurusan di Perguruan Tinggi, sekaligus rekomendasi pelajaran yang sesuai dengan peminatannya di SMA kelas 11 dan 12. Lihat Contoh laporan iTi/TTB

Paket iTi juga disediakan untuk seluruh siswa sekolah SMP dan SMA, dengan biaya yang lebih terjangkau. Tentu paket iTi juga tersedia untuk individu. Untuk paket iTi lebih lanjut hubungi Hp/WA Pak  Fidelis Waruwu 

Ada juga jenis test lainnya, seperti Test EQ (Kecerdasan Emosi) Test MI (Multiple Intelligence) dan Test Kepriadian dan Gaya BelajarLihat contohnya dengan mengklik tautan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar