Sabtu, 31 Maret 2007

Berlatih Memperoleh "Soft Skill Living Values"

Bandung, 30 Maret. Tiga puluh orang lebih trainer dari berbagai organisasi berlatih bagaimana membangun soft skill berbasis nilai-nilai kehidupan.

Jumat, 30 Maret 2007

Menyemaikan "Nilai Kehidupan" dalam Keluarga

Jakarta, 24 Maret 2007. Wanita Katolik RI menyelenggarakan seminar sehari tentang bagaimana menyemaikan nilai-nilai kehidupan dalam keluarga.

Kamis, 22 Maret 2007

Menciptakan Budaya Sekolah berbasis Nilai

Jakarta, 21 Maret 2007. Guru-guru dan karyawan SMAK 1 Penabur mengadakan seminar sehari, dengan topik "Menciptakan Budaya Sekolah berbasis Nilai." Pada sesi pertama seminar, para guru diajak untuk mengalami nilai-nilai yang ada di dalam dirinya. Sesi kedua membahas bagaimana keadaan masyarakat kita saat ini, dan kemungkinan penyebab berbagai permasalahan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat. Inilah tantangan membangun budaya nilai.

Jumat, 09 Maret 2007

TTT Budaya Nilai/Corporate Culture

JAKARTA, 9 Maret 2007. Sebanyak 26 orang trainer dari berbagai institusi dari berbagai daerah (Yogyakarta, Sibolga, Pematangsiantar, dan Jakarta) telah mengadakan Train the Trainer bagaimana caranya menciptakan "budaya nilai" dalam institusi atau perusahaannya. Dalam training tersebut, para peserta diajak untuk memahami akar "nilai-nilai" yang mesti digali dari dalam diri setiap orang. Nilai itu sudah ada dalam diri kita, dan nilai itu tinggal sebagai potensi yang ada di dalam diri. Oleh karena itu, nilai perlu diwujutkan menjadi perilaku nyata.

Senin, 05 Maret 2007

Peran orang tua membantu anak berprestasi

Jakarta, 4 Maret 2007. Orang tua SMA Negeri 21 mengadakan seminar parenting selama dua jam, untuk menemukan apa saja peranan orang tua dalam membantu anak-anak berprestasi.

Sabtu, 03 Maret 2007

Belajar Mentransfer Nilai Kehidupan

TAMAN MODERN, Jakarta Timur, 3 Maret 2007. Sebanyak 79 orang guru TK, SD dan karyawan Sekolah Sang Timur berlatih sehari penuh untuk trampil mentransfer nilai kehidupan kepada setiap subyek didik yang dilayaninya. Dalam pelatihan tersebut, Fidelis Waruwu mengajak peserta untuk mengalami langsung nilai-nilai kehidupan itu sendiri dalam diri sendiri. Kemudian nilai-nilai yang telah dialami itu, dicoba ditranfer kepada rekan guru dan karyawan yang ada di sebelahnya. Latihan sederhana ini memampukan peserta "merasakan bagaimana indahnya menghidupi nilai-nilai. Selanjutnya peserta diminta untuk melakukan latihan-latihan transfer nilai setiap hari. Dengan cara mentransfer nilai-nilai itu kepada anggota keluarganya, pada setiap subyek didik dan orang yang ditemuinya.